Rabu, 02 Juni 2010

Kemurnian Cinta

Menengok dari adanya kata kemurnian maka terbayang suatu yang suci. Mungkinkah ada, ataukah hanya angan. Kita dalam mengenal adanya cinta perlu sadari bukannya kita makluk yang tidak luput dari salah dan dosa.

Kesalahan memang dekat sekali dengan kita. Bahkan kadang kita jadi tidak mengerti dimana kurang dan salah kita. Hal inilah karena adanya suatu yang hilangnya pandangan. Tidak perlu dipungkiri ataupun disalahkan cinta memang paling banyak dari kata hawa dan nafsu.

Disini pasti tercengang kenapa? Karena nafsu adalah kata dari rasa. Disinilah nilai gairah seperti candu dimanusia. Bilapun orang bilang kesalahan itu wajar, lalu pandangannya apa?
Inilah hal yang terkadang jadi kebiasaan tanpa mengerti salah itu sendiri. Dimana kadang nanti bisa diperbaiki. Kita juga punya perasaan dan emosi yang tentu saja semua punya kadar dan batasan.

Kembali kenafsu manusia, lalu apakah sama dengan binatang hanya untuk menjadikan keturunan dan kepuasan birahi. Coba kau bagaimana apakah telanjang seperti hewan, tentunya punya malu bukan. Inilah orang masih punya pikiran walau kadang buruk sekalipun, kecuali orang gila. Tapi orang gila memang punya pikiran kadang dia lebih pintar dari kamu. Kemana yang sebenarnya?
Kembali lagi kerasa itulah ada penjiwaan. Jadi nilainya adalah selalu juga menjaga jiwa diri agar mengerti juga jiwa orang lain.

Yang jadi masalah tentu saja kebiasaan atau watak yang terkadang teramat sulit dan membingungkan. Hadirnya inilah kau harus mengerti keberadaan kebutuhan. Dimana suatu itu perhitungkan nilai timbal baliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar