Rabu, 02 Juni 2010

Ketika Rindu Yang Menghampar

Seperti adanya memang seperti sumilirnya keadaan rona cinta. Dimana kita ada saatnya berkata gairah gairah senyawa. Dimana terlihat indah wujud bersama seakan merangkul semua.

Ketika kau duduk diluasnya alam maka ada piranti tirani keindahan. Luas hamparan harapan harapan disemesta. Menjadikan romantisnya hijau keadaan alam cinta. Seperti bentangnya ilalang yang menari dikaidah pengharapan.

Bukan semesta juga bukan rongga tetapi keadaannya adalah cahaya. Cahaya kadang kita asingkan lupa pada keadaan nyatanya, diman sungguhnya itulah nilai cuat adanya.

Seperti ilir ilir kasad mata semua mengena dan terasa. Desi landai pada pertarungan mencari makna. Dimana alang alang membukakan banya cerita cinta. Diterapi dari adanya nilai fakta, bukan hanya mencoba tapi takut sengsara. Tapi dicoba agar dapatkan warna. Maka lihatlah tarian alang alang yang katanya biasa.

Kita lajur pada goresnya tidak kau rasa tapi langsung bertanda kemudian muncul perihnya. Karena kebanyakan hanya lihat indahnya bukan kenapa dibergerumun, kenapa dia menari dan kenapa dia bisa membentang adanya.

Janganlah pandang cinta dari jauh tapi dekatlah apa yang jadi indah dari jauh. Bukankah karena ada gerumbulan yang berbeda. Menggabung dari buruknya rupa. Dimana jadi surga para hewan dan tandusnya tanah. Lihat adanya kerasnya semua bukan karena rawat ataupun dijaga, tapi liar memampai agar punya makna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar