Kamis, 03 Juni 2010

Ketika Keadaan Terpuruk

Memankul adanya suatu perkara kehidupan. Terkadang kita terpuruk diadanya , bahkan kadang kita jatuh dalam garisnya. Tapi perlu kita ketahui bahwa semua ada jalan keluar dari mana dan kemana. Bahkan kita kadang diuji karena adanya lemahnya pemikiran yang segar, atau ketakutan yang mencuat.

Lihatlah cinta itu jamu atau menuju pendewasaan kita. Kenapa? Karena tentu saja kita diajarkan pada pemecahan kesabaran.

Maka dalam menilai perkara itu yaitu:

1. Dengan kita menengok dari dekatnya keadaan lalu.

Jangan jadikan hal kecil jadi cuat, tapi ingat apa yang pernah ada. Walaupun kadang ada keburukan tapi tanpa itu semua nilai dalam hubungan tidak ada warna.

2. Mulailah melihat sebagai kesabaran.

Jadikan suatu hal itu sebagai perbandingan dari besarnya kita serius dalam hubungan. Dimana menjejakinya perlu ujian sebagai olahan dari penguat kedekatan.

3. Menjadikan pemikiran yang positif.

Kita harus tahu semua orang punya problem ataupun jadi ujung emosi sesaat. Maka kita jangan buru buru bertindak. Tapi mulai tanya kenapa dia begitu, adakah yang salah dari kita atau dia.

4. Menerapkan diri diam ataupun mengalah dahulu.

Suatu hal tentunya cuatkan kita pada suatu ego yang kadang lupa kebutuhan lain. Kalau semua menuntut ego apakah yang terjadi, bukankah semua malah tambah runyam atau terpekik.

Dasarnya kunci semua penenangan dan pengertian dari kejadian. Agar tertuju pada kebersihan suatu hal pemikiran agar jadi hal yang membangun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar