Kamis, 03 Juni 2010

Ketika Cinta Itu Berapi

Diliang rona emosi keberadaan cinta terkadang diujung tanduk. Menyikapi dari konflik inilah kita harus terapi. Apakah dengan memulai memberikan jauh ataukah dekat. Ketika itu kadang bisa saja jadi antara diri diatas lereng. Jalan yang lalai bisa musnahkan semua adanya cinta.

Desir diterapi didalam api yang kadang naik turun. Perlu jagaan yang begitu kita mulai. Maka ketika kududuk diadanya cuaca. Kuhangatkan diri dengan isapan rokok.

Rokok kita kenal sangat jadi hal candu dalam masyarakat. Nilainya sudah mulai rata dianggap hal yang lumrah. Bukan saja nilainya kadang telah lebih utama dari keberadaan kebutuhan lain. Rokok memang terasa nikmat dan mantap tetapi juga bahaya bagi tubuh. Karena nikotin inilah kita sulit dan selalu mau menghisap.

Maka kinipun kita padankan pada nyalanya. Dimana dia beri hal contoh hal yang begitu nyata. Dimana kita lihat memang biasa , lucur dianya kadang tidak ada yang menarik. Tapi kadang kita terikut karena lihat orang lain hisap begitu nikmat. Dimana memang tiba pada saat mulai kita pegang. Diadanya nyala korek api menjadikan nyala bara pada tembakau. Mulailah asapnya yang buat rangsangan dada. Kenapa juga kita jadikan suatu hal yang jadi pacu jenuh jiwa. Memang kita jadi mencoba menelan agar tidak kemana.

Hisapan hisapan diruang terapi adanya roman. Didesir ketika kita mencoba, maka kadang kita buang putung yang memang tidak berguna. Karena kadang mulut tidak mampu menjadikan daya. Karena telah memasuki hal yang makin bahaya.

Ketika itu kadang kita mulai buang begitu saja. Tanpa sadar telah begitu jadi gunakan adanya. Memang kadang lupa pada dimana sesungguhnya. Apakah didada ataukah ada disemerbak ruang mau bahaya. Coba bila kau lupa bara itu menyambar semua. Dirimu bisa jadi gila ataupun mati binasa.

Putung itu juga butuh tata, ketika kita nyalakan maka layaknya kita matikan. Dia datang dari desiran tertata, maka layaknya kau buang ditempat yang telah diberikan juga. Maka kita aman dan senang kerapian semua rongga.

Desir rokok terapi jiwa. Memulai guna jangan lupa ditata. Memekik biasa tapi undang pesona. Layaknya tak berguna kita tinggal saja. Karena kita butuh adanya tetap sehat raga. Maka kita juga buang dengan tata. Bila kau buang begitu saja. Lihat semua adanya lautan bara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar